NABIRE – enagonews – Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, menyampaikan kabar yang cukup mengejutkan terkait kondisi fiskal daerah yang diprediksi akan menurun drastis pada tahun 2026. Pernyataan ini disampaikannya dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Papua Tengah (DPRPT) beberapa hari yang lalu tepatnya Selasa (30/09/2025), yang sejatinya merupakan sidang penutupan Rapat Paripurna Perubahan APBD Provinsi Papua Tengah Tahun Anggaran (TA) 2025 di Gedung DPR PT.
Gubernur Papua Tengah merasa penting bagi para anggota dewan untuk mengetahui proyeksi fiskal ini.
Meki Nawipa menjelaskan, bahwa informasi mengenai penurunan fiskal di tahun 2026 perlu diketahui oleh DPRPT agar eksekutif dan legislatif dapat bersama-sama memikirkan strategi pembangunan.
Tujuannya untuk memastikan program prioritas seperti pendidikan dan kesehatan tetap dapat berjalan lancar demi kepentingan rakyat. “Ini yang saya harap dari rapat paripurna ini,” seraya menekankan pentingnya sinergi untuk masa depan Papua Tengah. Menurut data, penurunan pendapatan transfer ke daerah (TKDD) untuk Papua Tengah pada tahun 2026 diproyeksikan mengalami penurunan secara signifikan. Pendapatan transfer ini diperkirakan turun hingga 56 persen, dari yang awalnya mencapai Rp2,5 triliun menjadi hanya sekitar Rp1 triliun. Angka ini menjadi perhatian utama karena sangat mempengaruhi kemampuan daerah dalam membiayai program dan kegiatan.
Tak hanya TKDD, beberapa sumber pendapatan lain juga diprediksi mengalami penurunan tajam, diantaranya Dana Otonomi Khusus (Otsus) dan Dana Penambahan Infrastruktur diperkirakan turun sekitar 64 persen, atau kurang lebih menjadi Rp554 miliar dari sebelumnya Rp800 miliar.
Sedangkan itu, Dana Bagi Hasil (DBH) dari PT Freeport Indonesia diproyeksikan anjlok sekitar 67 persen, yang setara dengan penurunan sekitar Rp692 miliar.
Gubernur Nawipa menjelaskan, kondisi ini diperburuk dengan proyeksi penerimaan dari PT Freeport yang terus menurun. Ia menyebutkan pada kuartal pertama sempat minus 25 persen, kemudian membaik di kuartal kedua menjadi minus 9 persen setelah mendapat izin ekspor.
Namun, dengan runtuhnya penambangan underground, ia berpendapat di akhir tahun khususnya kuartal ke empat, akan terjadi penurunan drastis hingga minus 30 persen, mengindikasikan penurunan fiskal yang pasti di tahun mendatang.
Menghadapi kritik atas kebijakan dan kinerjanya di tengah situasi ini, Gubernur Meki Nawipa menanggapi dengan lugas. “Ada yang bilang Meki Nawipa lagi buat perusahaan dan segala macam. Who cares? Negeri ini kita harus bangun ke depan,” ujarnya menunjukkan ketegasan untuk tetap fokus pada pembangunan daerah meskipun menghadapi berbagai tanggapan negatif dari publik.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Papua Tengah sedang menyusun rancangan kerja di Puncak Jaya yang bertujuan untuk mengatur sharing cost atau pembagian biaya antara bupati dan gubernur.
“Ini merupakan langkah strategis untuk memastikan pembangunan tetap bisa dilaksanakan secara terpadu. Kita dorong sama-sama untuk kepentingan rakyat,” tuturnya, menegaskan komitmen kolektif.
Meskipun menghadapi tantangan fiskal yang berat, Gubernur Nawipa menyatakan optimisme tinggi bahwa program-program prioritas pro-rakyat akan terus berjalan. Ia meyakinkan bahwa pendidikan gratis, sekolah sepanjang hari dan layanan kesehatan seperti dokter terbang akan tetap dilaksanakan.
Bahkan, ia memastikan pemberian makanan bergizi bagi ibu hamil sampai anak usia empat tahun akan menjadi prioritas dan berharap pokok pikiran DPRPT dapat selaras dengan visi-misi eksekutif demi membangun Papua Tengah yang lebih baik. (***)
NABIRE, Papua Tengah- centralmedia— Para sopir angkutan yang tergabung dalam Asosiasi Pengangkut Logistik dan Angkutan Umum lintas Meepago memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh aktivitas pelayanan hingga adanya jawaban pasti dari pemerintah dan DPRD terkait persoalan jalan rusak serta ketersediaan BBM di wilayah pegunungan.
Ketua Asosiasi Pengangkut Logistik dan Angkutan Umum Lintas Meepago, Chandra dan beberapa sopur yang hadir dalam pertemuan dengan DPRD menjelaskan bahwa fokus pembahasan hari ini menyangkut dua hal utama, yaitu masalah infrastruktur jalan dan sulitnya akses bahan bakar minyak (BBM).
Menurut pernyataannya, pihak DPRD telah menerima masukan dan kini sedang berupaya merumuskan solusi bersama instansi teknis terkait. Para sopir juga diminta menyerahkan data jumlah kendaraan yang beroperasi lintas daerah, guna menghitung kebutuhan BBM harian. Mereka menunggu kepastian jawaban dari pemerintah terkait rusaknya jalan di kilometer 141 dan sekitarnya.
Namun hingga sore ini, belum ada tanggapan resmi dari DPRD maupun instansi terkait.
“Kami belum menerima jawaban pasti. Karena itu, kami tetap menyatakan sikap untuk tidak beraktivitas, baik angkutan logistik maupun penumpang, sampai ada keputusan,” ungkap Ketua Asosiasi Chandra.
Ia menambahkan, kondisi jalan di kilometer 141 masih sangat berbahaya dan sering terjadi kecelakaan, termasuk insiden terbaru kendaraan Hilux yang terguling di lokasi tersebut. Oleh karena itu, sebelum ada kepastian, mereka meminta kepada semua sopir Angkutan Umum dan Pengangkut Logistik untuk tidak beroperasi dulu.
Terkait keamanan di jalur lintas, pihak kepolisian disebut telah menawarkan solusi teknis, namun para sopir masih menunggu tindak lanjut pelaksanaannya.
“Harapan kami, paling tidak untuk jangka pendek menjelang arus mudik Desember, akses jalan bisa dilancarkan dulu. Soal jangka panjangnya, kami serahkan kepada pemerintah,” ujarnya. Hingga berita ini dinaikkan, para sopir berada di Loka.Mereka menghentikan mobil angkutan umum dan pengangkut logistik untuk tidak beroperasi. (red)
Pj.Sekda “Siap Bantu Asosiasi, Koordinasi dengan Balai dan Pertamina “
Nabire, Papua Tengah — Ratusan pengemudi pengangkut logistik dan angkutan umum lintas Meepago menggelar aksi damai di kawasan Pantai Nabire, Selasa (14/10/2025). Dalam aksi tersebut, para sopir menyuarakan tiga tuntutan utama yang selama ini menjadi kendala dalam aktivitas distribusi barang dan penumpang antar kabupaten.
Adapun tiga tuntutan tersebut yakni:
Perbaikan akses jalan yang rusak parah,
Kesulitan memperoleh bahan bakar minyak (BBM), dan
Jaminan keamanan selama perjalanan.
Sebanyak tujuh perwakilan sopir diterima secara langsung oleh Pemerintah Provinsi Papua Tengah untuk berdialog dan menyampaikan aspirasi mereka di ruang rapat Kantor Gubernur. Mereka disambut oleh Plt. Sekda Papua Tengah, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG(K).
Dalam dialog tersebut, para pengemudi menegaskan bahwa kondisi jalan yang rusak, terutama di kilometer 141 ruas Nabire–Paniai, sering menjadi penyebab kecelakaan dan menghambat kelancaran distribusi logistik menuju Kabupaten Dogiyai, Deiyai, dan Paniai.
Menanggapi hal tersebut, dr. Silwanus Sumule menjelaskan bahwa ruas jalan Nabire–Paniai merupakan jalan nasional yang menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Balai Jalan. Namun, Pemerintah Provinsi Papua Tengah tetap akan mendorong percepatan perbaikannya dengan berkoordinasi langsung bersama pihak terkait.
“Teman-teman dari Balai sudah menyatakan siap membantu. Semua peralatan akan digerakkan dari KM 126 untuk memperbaiki ruas di KM 141. Kami berharap perbaikan bisa segera dilakukan, mengingat distribusi logistik akan meningkat menjelang akhir tahun, khususnya pada bulan Desember nanti,” ujar Sumule.
Selain infrastruktur, persoalan lain yang disampaikan para sopir ialah kesulitan memperoleh BBM bersubsidi. Sekda menyebut pemerintah provinsi akan segera berkoordinasi dengan Pertamina untuk mencari solusi atas hambatan tersebut.
“Soal BBM ini juga menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Pertamina. Dalam beberapa hari ke depan kami akan berdiskusi untuk mengetahui di mana letak kendalanya,” jelasnya.
Di akhir pertemuan, dr. Silwanus Sumule mengapresiasi sikap para sopir yang telah menyampaikan aspirasi dengan cara yang tertib dan terbuka.
“Diskusinya berjalan dengan baik. Kami menerima banyak masukan dan tentu akan memilah mana yang bisa segera diselesaikan oleh pemerintah provinsi, dan mana yang perlu dikomunikasikan dengan kementerian atau lembaga terkait,” pungkasnya.(red)
NABIRE, Papua Tengah- centralmedia – Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Nabire, AKBP.Samuel D.Tatiratu, S.I.K., mengapresiasi langkah damai yang dilakukan oleh Asosiasi Pengemudi Logistik dan Angkutan Umum dalam menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah daerah. Kegiatan penyampaian aspirasi yang digelar Selasa (14/10/2025)tersebut berlangsung tertib dengan pengamanan aparat kepolisian bersama Satpol PP
Dalam arahannya kepada para pengemudi, Kapolres menyampaikan rasa syukur karena kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan aman. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan selama penyampaian aspirasi agar tujuan utama tidak terganggu oleh pihak-pihak lain.
“Kita bersyukur Tuhan baik. Setiap aktivitas kita dilindungi dan disertai, hingga hari ini kita dapat berkumpul untuk menyampaikan aspirasi. Saya memahami betul apa yang menjadi harapan dan perasaan rekan-rekan semua,” ujar Kapolres di hadapan peserta aksi.
Kapolres menjelaskan, terdapat tiga poin utama yang disampaikan para pengemudi, yakni akses jalan yang masih terbatas, kesulitan mendapatkan BBM, serta adanya praktik pemalangan di jalan raya yang kerap menghambat aktivitas logistik.
AKBP. Samuel Tatiratu menyatakan pihaknya bersama jajaran kepolisian, Satpol PP, dan unsur pemerintah daerah akan mendukung penuh penyampaian aspirasi tersebut. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga situasi tetap kondusif selama aksi berlangsung.
“Silakan rekan-rekan menyampaikan orasi, sampaikan dengan jelas kerinduan dan tujuan kita bersama. Kami siap membantu agar kegiatan ini berjalan aman dan tertib,” tuturnya.
Advertisement
Dalam kesempatan itu, Kapolres juga menyampaikan bahwa asosiasi untuk menunjuk 7 orang perwakilan untuk bertemu dengan pihak pemerintah daerah. Pertemuan tersebut nantinya akan difasilitasi oleh Sekretaris Daerah Provinsi, sesuai arahan dari Gubernur Papua Tengah.
Kapolres menutup arahannya dengan memberikan apresiasi kepada seluruh pengemudi yang telah menunjukkan sikap dewasa dan tertib dalam menyuarakan aspirasi.
“Saya bersyukur atas semangat rekan-rekan yang sabar dan komitmen menjaga ketertiban. Mari kita sampaikan aspirasi dengan jelas agar pelaksanaannya berjalan baik dan membawa hasil bagi semua,” tuturnya.
Aksi penyampaian aspirasi ini menjadi bentuk solidaritas para pengemudi logistik dan angkutan umum di Nabire yang berharap adanya perhatian serius dari pemerintah terhadap kebutuhan infrastruktur dan kelancaran distribusi logistik di wilayah tersebut. (ing elsa)
NABIRE, Papua Tengah – centralmedia – Lebih dari 700 pengemudi yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Logistik dan Angkutan Umum 4 (empat) kabupaten yakni Kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai, dan Kabupaten Deiyai menggelar aksi unjuk rasa di Pantai Nabire, Selasa (14/10/2025). Demo secara damai itu menuntut 3 (tiga) point inti. Pertama perbaikan jalan rusak yang telah mengakibatkan terbaliknya kendaraan sampai merenggut nyawa. Kedua, terkait Bahan Bakar Minyak (BBM) yang selalu susah didapat. Ketiga, keamanan selama dalam perjalanan mengantar penumpang dan atau barang.
Koordinator Lapangan alias Korlap yang juga Ketua Asosiasi Pengangkut Logistik dan Angkutan Umum Kabupaten Nabire Chandra dalam orasinya menyampaikan ketiga tuntutan tersebut kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah. Chandra menyatakan aspirasi soal Jalan Rusak, sulitnya,mendapatkan BBM sehingga kesulitan mendistribusikan barang kedaerah atau kabupaten lain di wilayah Meepago.
Dihadapan Kapolres Nabire, Wakapolres, Dirintel Polda Papua Tengah, Perwakilan Dinas PUPR Provinsi Papua Tengah, perwakilan Satpol PP, menyampaikan keluhan serius mengenai kondisi jalan di kilometer 141 yang sangat mempengaruhi kelancaran pengangkutan barang di wilayah tersebut. “Kami ingin jalan diperbaiki karena kondisi saat ini sering mempersulit kami dalam menjalankan tugas, terutama dalam mendukung distribusi logistik di Papua Tengah,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa tuntutan ini disampaikan tanpa adanya paksaan, dan asosiasi berharap dapat segera bertemu dengan dinas terkait dari pemerintah provinsi untuk membahas dan mencari solusi yang tepat. “Aspirasi ini murni dari kami dan kami mohon agar Pemerintah Daerah Provinsi Papua Tengah segera menanggapi dengan serius,” tegasnya.
Chandra juga menyoroti pentingnya peran mereka dalam menjaga roda perekonomian di Papua Tengah seraya mengingatkan bahwa jika aktivitas mereka terganggu, dampaknya akan langsung dirasakan oleh keluarga dan masyarakat luas. Oleh karena itu, mereka berharap pemerintah dapat memberikan dukungan, agar operasional pengangkutan logistik dapat berjalan lancar. Sementara itu Pemerintah Daerah pun mendapatkan apresiasi dari para pengemudi karena telah membuka ruang dialog bagi mereka untuk menyampaikan aspirasi. Momen ini diharapkan menjadi awal dari perbaikan infrastruktur dan peningkatan pelayanan logistik demi kemajuan wilayah Papua Tengah. Aksi aspirasi berjalan dengan tertib dan penuh semangat kebersamaan, menandakan harapan dan komitmen pengemudi logistik untuk terus mendukung pembangunan daerah Papua Tengah.
7 Perwakilan Diterima Berdialog Langsung dengan Pihak Pemprov Pasca menyampaikan orasi, pihak Pemerintah Provinsi Papua Tengah membuka ruang bagi 7 perwakilan Asosiasi untuk bertemu langsung dengan Wakil Gubernur dan Sekda Provinsi Papua Tengah di Kantor Gubernur. Sementara rekan-rekannya yang lain menunggu hasil dialog tersebut.
Mogok Berlarut, Ganggu Perekonomian Papua Tengah
Ketua Asosiasi Pengangkut Logistik dan Angkutan Umum Nabire Papua Tengah Chandra menyinggung bahwa bila para pengumudi mogok selama beberapa hari maka dipastikan roda perekonomian di Papua Tengah utamanya wilayah Meepago akan sangat terganggu.
Oleh karena itu ia meminta agar Pemerintah Provinsi Papua Tengah dapat mendengar aspirasi dan mencarikan solusi sesegera mungkin. (ing elsa)
NABIRE- centralmedia – Program makanan bergizi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto secara nasional mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk lembaga adat di Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Orogram ini dinilai sebagai langkah penting dalam menjaga energi, kesehatan, dan kekuatan anak-anak Indonesia, terutama pada masa pertumbuhan mereka yang menentukan kualitas generasi masa depan. Demikian dikatakan Dewan Adat Papua Daerah Nabire/Dewan Adat Representasi Meepago Papua Tengah Herman Sayori, Senin (13/10/2025) setelah acara Grand Opening Dapur SPPG Siriwini 01.
Herman Sayori menyampaikan, bahwa program ini bukan sekadar memberikan makanan agar anak-anak merasa kenyang, tetapi juga sebagai upaya mempersiapkan jasmani dan rohani mereka untuk kehidupan yang lebih sehat dan cerdas di masa mendatang. Karena itu menurutnya, pelaksanaan program di setiap dapur penyedia makanan bergizi harus dijaga dengan baik agar tidak terganggu oleh hal-hal yang dapat menghambat, termasuk menjaga kebersihan dan kesterilan dapur.
Khusus untuk Dapur SPG Sirimindi 01 di Nabire, Dewan Adat mendukung penuh namun ia menekankan pentingnya pengawasan agar terhindar dari kasus-kasus kontaminasi atau racun seperti yang sempat terjadi di beberapa daerah lain di luar Papua. Herman berharap, kejadian serupa tidak terjadi di wilayah Nabire maupun di sekolah-sekolah penyelenggara program lainnya.
Selain mendukung pelaksanaan program MBG, lembaga adat juga mendorong agar putra-putri Papua ikut terlibat dalam penyediaan dapur makanan bergizi. Meski demikian, Herman Sayori mengakui masih ada kendala dalam hal pendanaan dan pemenuhan standar operasional (SOP) yang ditetapkan pemerintah. Untuk itu, lembaga adat menilai perlu adanya kerja sama yang lebih kuat antara pemerintah, yayasan lokal, dan masyarakat agar program ini dapat dijalankan dengan baik, adil, dan tanpa diskriminasi.
Dewan Adat menegaskan bahwa tujuan utama program ini bukanlah mencari keuntungan, melainkan memastikan manfaat nyata bagi masa depan anak-anak Papua sebagai generasi bangsa yang cerdas dan sehat.
Mereka juga menyoroti pentingnya dukungan dari semua pihak, pemerintah, lembaga agama, masyarakat adat, dan akar rumput agar program makanan bergizi (MBG) ini berjalan optimal, terutama di wilayah pedalaman yang masih menghadapi berbagai keterbatasan, termasuk kondisi keamanan dan akses bahan pangan.
Terangnya, saat ini pelaksanaan program MBG di Nabire berjalan baik tanpa kendala berarti. Namun disisi lain, Dewan Adat mengingatkan agar pemerintah tetap mencari solusi terbaik bagi sekolah-sekolah di daerah pedalaman, agar mereka juga dapat merasakan manfaat dari program makanan bergizi secara berkesinambungan. (ing elsa)
Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs kami. Dengan menggunakan situs kami, Anda menyetujui penggunaan cookies.
Situs web ini menggunakan cookie
Situs web menyimpan cookie untuk meningkatkan fungsionalitas dan mempersonalisasi pengalaman Anda. Anda dapat mengelola preferensi Anda, tetapi memblokir beberapa cookie dapat memengaruhi kinerja dan layanan situs.
Essential cookies enable basic functions and are necessary for the proper function of the website.
Name
Description
Duration
Cookie Preferences
This cookie is used to store the user's cookie consent preferences.
30 days
These cookies are needed for adding comments on this website.
Name
Description
Duration
comment_author_url
Used to track the user across multiple sessions.
Session
comment_author
Used to track the user across multiple sessions.
Session
comment_author_email
Used to track the user across multiple sessions.
Session
Statistics cookies collect information anonymously. This information helps us understand how visitors use our website.
Google Analytics is a powerful tool that tracks and analyzes website traffic for informed marketing decisions.
Used to monitor number of Google Analytics server requests when using Google Tag Manager
1 minute
_ga_
ID used to identify users
2 years
_gid
ID used to identify users for 24 hours after last activity
24 hours
_gali
Used by Google Analytics to determine which links on a page are being clicked
30 seconds
__utmx
Used to determine whether a user is included in an A / B or Multivariate test.
18 months
_ga
ID used to identify users
2 years
__utmz
Contains information about the traffic source or campaign that directed user to the website. The cookie is set when the GA.js javascript is loaded and updated when data is sent to the Google Anaytics server
6 months after last activity
__utmv
Contains custom information set by the web developer via the _setCustomVar method in Google Analytics. This cookie is updated every time new data is sent to the Google Analytics server.
2 years after last activity
__utmc
Used only with old Urchin versions of Google Analytics and not with GA.js. Was used to distinguish between new sessions and visits at the end of a session.
End of session (browser)
__utmb
Used to distinguish new sessions and visits. This cookie is set when the GA.js javascript library is loaded and there is no existing __utmb cookie. The cookie is updated every time data is sent to the Google Analytics server.
30 minutes after last activity
__utmt
Used to monitor number of Google Analytics server requests
10 minutes
__utma
ID used to identify users and sessions
2 years after last activity
_gac_
Contains information related to marketing campaigns of the user. These are shared with Google AdWords / Google Ads when the Google Ads and Google Analytics accounts are linked together.